1 Mei 2018 | Kegiatan Statistik
Sektor pertanian masih menjadi salah satu
sektor penting dalam perekonomian Pesisir Selatan, dimana tahun 2016 memiliki
kontribusi 40,55 persen pada PDRB Kabupaten Pesisir Selatan. Namun begitu,
berbagai isu penting perlu menjadi perhatian, antara lain: (1) jumlah rumah
tangga pertanian yang terus menurun dari 79.740 pada ST2003 menjadi 71.549 pada
ST2013; (2) pertumbuhan sektor pertanian yang cukup lambat yaitu tercatat 2,21
persen pada tahun 2016; (3) gejolak harga pangan yang saat ini makin menjadi
tantangan Pemerintah, hingga program reformasi agraria yang dicanangkan untuk
mengembalikan kedaulatan pangan Indonesia.
Begitu pentingnya data pertanian di
Indonesia. Namun demikian, data rumah tangga pertanian yang disajikan BPS
selama ini hanya berdasarkan hasil Sensus Pertanian setiap sepuluh tahun
sekali, yang terakhir dilaksanakan tahun 2013 (ST2013). Sedangkan kondisi di
lapangan, perubahan usaha pertanian sangat cepat mengikuti perkembangan
teknologi, perubahan musim, dan harga. Gambaran perubahan usaha pertanian selama 2013 ke 2018
diperlukan untuk penyempurnaan hasil ST2013 yang merupakan frame survei rumah
tangga pertanian khususnya survei rutin ubinan tanaman padi dan palawija. Untuk
menjembatani hasil ST2013 sampai sensus pertanian berikutnya di tahun 2023
(ST2023), maka tahun ini BPS melaksanakan SUTAS2018 untuk kali pertama kalinya.
Sebanyak 47 orang petugas pencacah lapangan yang telah
dilatih akan turun menyebar ke seluruh kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan,
dimulai sejak tanggal 1 Mei hingga 30 Juni 2018
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik
Kabupaten Pesisir Selatan
(BPS-Statistics Pesisir Selatan Regency)
Jl. Setia Budi Painan Kabupaten Pesisir Selatan-Sumatera Barat 25651
Telp. (0756) 21004 Fax. (0756) 21004
Mailbox : bps1302@bps.go.id